Buton Tengah, 27 Desember 2023 - Mahasiswa Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka Kampus B Buton Tengah mengeluarkan seruan aksi yang keras menolak perpindahan jurusan ke kampus induk USN Kolaka. Seruan ini juga mencakup penolakan terhadap perkuliahan online atau daring yang tengah menjadi permasalahan dalam proses belajar mengajar. Mahasiswa juga mendesak Rektor untuk turun ke kampus B Buton Tengah, melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan perpindahan prodi, dan meminta evaluasi atau pemecatan dosen yang tidak bersedia mengabdi di kampus B.
Tuntutan Mahasiswa Menjadi Sorotan Utama
Mahasiswa USN Kolaka Kampus B Buton Tengah menunjukkan keprihatinan dan ketidakpuasan mereka terhadap beberapa kebijakan yang dianggap tidak memihak terutama terkait perpindahan jurusan ke kampus induk. Dalam seruan aksi yang dirilis, mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak mempertimbangkan kondisi dan kenyamanan mahasiswa, terlebih di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung.
Mahasiswa Kampus B Buton Tengah, seperti yang disampaikan dalam seruan mereka, merasa bahwa perpindahan jurusan ke kampus induk dapat mengganggu fokus dan konsentrasi mereka dalam menyelesaikan studi. Hal ini dianggap sebagai tindakan yang tidak bijaksana, mengingat kampus B telah memberikan kontribusi positif dalam proses pembelajaran.
Menolak Perkuliahan Online dan Mendesak Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan
Dalam seruan tersebut, mahasiswa dengan tegas menolak pelaksanaan perkuliahan online atau daring. Mereka berpendapat bahwa metode ini kurang efektif dan kurang memberikan pengalaman belajar yang optimal. Seruan ini mencerminkan keinginan mahasiswa untuk kembali ke kegiatan perkuliahan tatap muka yang dinilai lebih interaktif dan mendukung pemahaman materi secara lebih baik.
Mahasiswa Kampus B Buton Tengah juga mendesak Rektor untuk turun langsung ke kampus mereka. Hal ini sebagai bentuk keinginan mereka untuk terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan terkait perpindahan prodi dan kebijakan lainnya. Mahasiswa merasa bahwa partisipasi mereka sangat penting dalam merumuskan kebijakan yang memengaruhi masa depan mereka.
Evaluasi dan Pemecatan Dosen yang Tidak Bersedia Mengabdi di Kampus B
Dalam seruan tersebut, mahasiswa meminta Rektor untuk mengevaluasi atau bahkan memecat dosen yang dinilai tidak bersedia mengabdi di kampus B. Mereka menganggap bahwa dosen yang tidak mengabdikan diri sepenuhnya di kampus B dapat mengganggu kualitas pembelajaran dan pengajaran di kampus tersebut.
Dorongan untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Seruan aksi ini bukan hanya bentuk ketidakpuasan, tetapi juga merupakan dorongan bagi peningkatan kualitas pendidikan di kampus B Buton Tengah. Mahasiswa berharap bahwa tuntutan mereka dapat didengar dan direspons secara positif oleh pihak-pihak terkait, termasuk Rektorat dan pihak yang berwenang di lingkungan Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
Penulis: Amar Muarif
إرسال تعليق