Usninfo.com, Kolaka Timur - Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara, kembali dihantui oleh kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kg. Situasi ini telah menimbulkan penderitaan bagi masyarakat, terutama para Ibu Rumah Tangga, yang harus menghadapi kesulitan mendapatkan gas elpiji ini, dan jika pun tersedia, harganya melonjak tinggi mencapai lebih dari 30 ribu rupiah per tabung.

Pemicu dari kelangkaan gas elpiji dan lonjakan harga di Kabupaten Koltim disebabkan oleh beberapa faktor, menurut Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian, Koperasi, dan UKM Koltim, Supriadi, S.Pd., M.Si. Pertama, selama musim kemarau, gas elpiji banyak digunakan oleh petani sawah untuk mengangkat air ke sawah, sehingga permintaan gas elpiji meningkat. Kedua, keterbatasan dalam penyaluran gas elpiji ke agen-agennya telah menyebabkan kelangkaan. Ketiga, diduga adanya oknum yang memanfaatkan situasi ini dengan membeli dan memperdagangkan gas elpiji dengan harga yang tidak wajar.

Supriadi menjelaskan bahwa banyak gas elpiji yang dijual di luar daerah Koltim, misalnya di Konawe atau Konut, di mana harganya bisa mencapai 100 ribu rupiah, sementara harga resminya di agen hanya 23 ribu rupiah. Hal ini menciptakan ketidakseimbangan pasokan gas elpiji.

Di tengah keluhan masyarakat dan kelangkaan gas elpiji 3 kg, beberapa Ibu Rumah Tangga merasa cemas. Harga yang tinggi dan keterlambatan pengiriman tabung gas menjadi kendala utama. Beberapa di antara mereka harus menunggu berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mendapatkan tabung gas elpiji dari agen.

Di media sosial, keluhan tentang kelangkaan gas elpiji bersubsidi ini terus bermunculan, dengan tuntutan agar pemerintah lebih proaktif dalam mengatasi situasi di daerah tersebut.

Namun, penting untuk dicatat bahwa masalah kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kg tidak hanya terjadi di Koltim, melainkan juga di beberapa daerah lain di Sulawesi Tenggara.


Sumber : bumisultra.com

Penulis: Selviani 

Post a Comment

أحدث أقدم