Surabaya, 24 Agustus 2023 - Tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil menciptakan inovasi bioplastik yang mengandalkan sisik ikan mujair. Kelompok inovatif yang dikenal sebagai Tim "Biochitochromis" ini terdiri dari Hamdani Ahmad Dzulqornain, Muhammad Faudzil Adhim, Savitri Shabira Dewanthy, Miftahur Raifah, dan Riza Nurmalita, yang merupakan mahasiswa dari prodi S1 Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair.
Ide cemerlang ini lahir dari keprihatinan terhadap masalah sampah plastik yang sedang melanda Indonesia. "Kami tertarik untuk mencari solusi dalam mengatasi sampah plastik, dan bioplastik adalah pilihan kami," ungkap Hamdani Ahmad Dzulqornain.
Bioplastik yang mereka kembangkan terbuat dari pati jagung yang dikombinasikan dengan gliserol dan kitosan. Gliserol berfungsi sebagai pemlastis untuk meningkatkan elastisitas, sementara kitosan, senyawa dari sisik ikan mujair, berperan dalam menjaga kekuatan bioplastik.
Pemilihan ikan mujair sebagai bahan dasar bioplastik bukan tanpa alasan. Ikan mujair tergolong invasif dan mudah berkembang biak, serta harganya terjangkau. "Kami memanfaatkan potensi ikan mujair yang melimpah dan ekonomis," jelas Hamdani.
Di bawah bimbingan Dr. Eng Sapto Andriyono SPi MT, kelima mahasiswa ini berhasil mengatasi berbagai kendala teknis dalam pengembangan produk bioplastik mereka. Prosesnya dimulai dari ekstraksi kitosan dari sisik ikan mujair hingga pembuatan bioplastik itu sendiri.
"Kami melakukan serangkaian uji laboratorium untuk memastikan kualitas dan ketahanan bioplastik, termasuk uji mekanik dan uji morfologi," tambah Hamdani.
Meskipun dihadapkan pada tantangan, mereka berharap penelitian ini dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi penggunaan plastik di masa depan. Tim juga berharap agar prestasi ini dapat membawa nama baik Universitas Airlangga dalam kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
Keberhasilan tim Biochitochromis dalam menciptakan bioplastik dari sisik ikan mujair menjadi tonggak penting dalam menghadapi masalah lingkungan, dan membuktikan bahwa inovasi dari mahasiswa memiliki potensi besar untuk mengubah dunia.
Penulis: Dariati
Post a Comment