usninfo, Kolaka, 01
Agustus 2023 - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Sembilanbelas
November Kolaka (USN Kolaka) berkomitmen
mengawal Implementasi Kurikulum
Merdeka (IKM) di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Kolaka. Komitmen ini
direalisasikan dalam bentuk bimbingan dan pendampingan penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) berbasis kearifan lokal wilayah pesisir di
SMK Negeri 12 Kolaka.
Kegiatan yang
dilaksanakan selama 2 hari tanggal 17-18 Juli 2023 ini mendapatkan dukungan
dari Kemdikbudristek melalui hibah PkM Kompetitif Nasional skema Pemberdayaan
Kemitraan Masyarakat sebagai upaya percepatan IKM di Indonesia. Tim Pengabdian
USN Kolaka ini terdiri dari dosen dan mahasiswa yang memiliki latar belakang
keilmuan dari berbagai lintas disiplin ilmu, seperti Pendidikan Fisika, Bahasa
Inggris, dan Teknik Informatika yang berkolaborasi untuk memberikan kontribusi
nyata kepada masyarakat di wilayah pesisir Kolaka.
Pada sebuah seremoni sederhana yang dihadiri
oleh kepala sekolah, guru-guru, dan stakeholder perwakilan orang tua siswa dan
masyarakat, Ketua Tim Pengabdian USN Kolaka, I Gede Purwana menyampaikan tujuan dari kegiatan pengabdian
yang dilakukan. Gede menjelaskan, "Kami berkomitmen untuk membantu
menyusun kurikulum operasional yang berfokus pada kearifan lokal Kolaka sebagai
wilayah pesisir. Hal ini bertujuan untuk memetakan Centre of Excelence
dari satuan pendidikan dalam menciptakan lulusan yang memiliki identitas lokal
yang kuat, memahami dan menghargai kekayaan budaya dan alam sekitar, serta
mampu berkontribusi positif bagi pembangunan masyarakat." Sebagai contoh
kearifan lokal Kolaka adalah potensi Sumber Daya Mineral Pertambangan “Nickel”
yang juga sesuai dengan salah satu jurusan yang ada di SMK Negeri 12 Kolaka yakni
bidang Pertambangan.
Proses
penyusunan KOSP berbasis kearifan lokal ini dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan dengan melibatkan partisipasi aktif seluruh komite pembelajaran di
sekolah yakni Guru dan Kepala Sekolah. Selain itu, pelibatan stakeholder external
seperti orang tua siswa dan masyarakat juga dilakukan oleh Tim Pengabdian USN
Kolaka melalui diskusi dan penyamaan persepsi dalam kegiatan ini. Masukan dan
pengetahuan dari stakeholder menjadi landasan
dalam merancang kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan dan
potensi wilayah pesisir di sekitar SMK Negeri 12 Kolaka.
Salah satu aspek
inovatif dalam pengabdian ini adalah optimalisasi pemanfaatan Platform Merdeka
Mengajar (PMM) dan aplikasi Trello dalam proses penyusunan KOSP. Platform
Merdeka Mengajar memungkinkan para guru SMK Negeri 12 Kolaka mengeksplorasi
berbagai referensi penyusunan kurikulum dan perangkat pembelajaran dalam
Kurikulum Merdeka, sedangkan Trello membantu seluruh peserta kegiatan
berinteraksi untuk saling menilai dan melihat kemajuan pemnyusunan KOSP. Dengan
bantuan aplikasi Trello, proses perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan
penyusunan kurikulum dapat berjalan secara terstruktur dan efisien.
Wayan Patra, S.Pd., M.MPd. selaku Kepala Sekolah
SMK Negeri 12 Kolaka, menyambut antusias inisiatif dari Tim Pengabdian USN
Kolaka. "Kurikulum berbasis kearifan lokal ini akan membawa dampak positif
bagi peserta didik kami. Mereka akan menjadi lulusan yang memiliki kecakapan
akademik yang solid dan berwawasan luas tentang nilai-nilai lokal, sehingga
dapat berperan aktif dalam pembangunan masyarakat di sekitar mereka sesuai
prinsip pengembangan kurikulum merdeka”, harap Wayan Patra.
Tim Pengabdian
USN Kolaka berjanji akan terus mendampingi SMK Negeri 12 Kolaka dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka dari KOSP yang telah disusun. Mereka juga
berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi
sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk mengadopsi pendekatan kurikulum yang
lebih inklusif, berlandaskan kearifan lokal, dan didukung oleh teknologi
modern.
Semangat kolaborasi dan dedikasi Tim Pengabdian
USN Kolaka dalam pengabdian kepada masyarakat di SMK Negeri 12 Kolaka
memberikan harapan bagi masa depan pendidikan yang lebih berkualitas dan
berkeadilan. Dengan penerapan kurikulum berbasis kearifan lokal, diharapkan
dapat lahir generasi penerus bangsa yang memiliki rasa cinta dan tanggung jawab
terhadap warisan budaya dan alam Indonesia.
Post a Comment