Mahasiswa yang Berasal dari Bombana Kuliah di USN Kolaka Sudah Terbitkan Tiga Buku Karya Sastra

usninfo-usn kolaka, Zubair Baharuddin, atau dikenal dengan nama pena Bair Pawatta, lahir di Loaduri, Samarinda, Kalimantan Timur, pada tanggal 3 April 1997. Bair Pawatta besar di Kelurahan Kastarib, Kecamatan Poleang, Kabupaten Bombana, dan saat ini sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sembilanbelas November Kolaka, angkatan 2020.

Bair Pawatta merupakan seorang penulis yang telah menerbitkan tiga buku karya sastra berbentuk puisi. Buku pertamanya, berjudul "Telanjang, Lembar Penampungan Puisi," terbit setelah lolos dalam seleksi Program Melahirkan Satu Juta Penulis yang diselenggarakan oleh Penerbit Prabu21 Jawa Timur. Buku tersebut berisi kumpulan puisi yang mengangkat tema-tema tentang pengalaman hidupnya selama pandemi Covid-19 dan situasi politik nasional Indonesia yang bergejolak pada saat itu.

Buku kedua Bair Pawatta berjudul "Alena, Tembok Bicara" diterbitkan oleh Penerbit GuePedia Jawa Barat pada Maret 2023. Buku ini berisi kumpulan puisi yang mengkritik kebijakan pemerintah dan masyarakat melalui sudut pandang seniman. 

Buku ketiga Bair Pawatta berjudul "Dibawah Hujan, Kerikil Hati diantar Pulang" juga diterbitkan oleh Penerbit GuePedia Jawa Barat pada Maret 2023. Buku ini berisi kumpulan puisi yang menceritakan refleksi batin dan upaya menerima problematika kehidupan. 

Bair Pawatta adalah seorang mahasiswa yang aktif dalam kegiatan perkuliahan dan organisasi. Selain mengikuti perkuliahan, dia juga terlibat dalam beberapa organisasi seperti KESMI Bombana,@dpc_kesmi_bombana HIPMAB Kolaka,@hipmab_kolaka HMPS PBI FKIP USN Kolaka, KOMSAS FKIP USN Kolaka, Komunitas LOGER, dan Pena Cendikia USN Kolaka. 

Buku-buku Bair Pawatta dapat ditemukan di berbagai toko online di Indonesia seperti Shoope, Toko Pedia, Buka Lapak, Tiktok, Guepedia, dan lainnya.

Penulis Bair Pawatta dapat dihubungi melalui:

Instagram: Bair Pawatta

Youtube: Bair Pawatta

Penulis: Amar Muarif